oleh

Saya ikut Reuni 212, Sebuah Opini Muslim Arbi

Saya ikut Reuni 212, Oleh: Muslim ArbiKoordinator Gerakan Perubahan (GarpU)

Dengan hati yang tulus dan penuh kegembiraan saya hadir dalam acara Reuni 212 di Monas, Ahad, 2 Desember 2028.

Kebetuluan tanggal 2 Desember itu, bertepatan dengan hari ahad (minggu), hari libur dan berlaku car free day di se panjang jalan di Sudirman, Thamrin hingga Monas. Sehingga sepanjang jalan itu tidak ada mobil yang bisa lalui.
Dan hari itu jutaan manusia pun tumpah ruah.

Tidak bisa di bayangkan kalau tanggal 2 Desember kemarin bukan hari Libur. Saya ikut Reuni 212.

Saya datangi acara yang oleh Panitia sebut sebagai Perayaan Maulid Kanjeng Nabi Muhammad SAW untuk merajut Ukhuwah secara Nasional dan Internasional. Dari berbagai suku, agama dalam dan luar negeri hadir. Hadir menyatu dalam lautan manusia. Membayangkan seperti Lautan Manusia di Padang Mahsyar. Allahu Akbar.

Baca Juga :  Jokowi Terjebak dan Jadi Badut Politik

Saya harus menggapai Monas dengan berjalan kaki ber sama para jamaah lain nya. Sedangkan yang berkendaraan sepeda motor, mobil dan bis2 besar pun harus rela dengan penuh kesabaran karena sangat macet dan tidak bergerak.

Saya hanya mampu sampai di Kwitang Senen. Depan Markas Brimob. Saya tak sanggup lagi lanjutkan perjalanan menuju Monas. Karena sdh tidak ada celah jalan lagi. Para Jamaah pun banyak yang harus pasrah gagal mencapai Monas.

Meski demikian, saya harus cari jalan untuk tetap menuju Monas. Akhir nya; saya harus lanjutkan jalan kaki di di antara himpitan mobil dan motor melalui RS Gatot Subroto untuk sampai di Depan Stasiun gambir saja. Alhamdulillah. Saya ikut Reuni 212.

Baca Juga :  Densus 88, OPM Yang Menewaskan 31 Pekerja Istaka Karya di Papua

Dari stasiun gambir dengan pasrah hanya menatap penuh haru menyaksikan Lautan Manusia yang mengitari Monas dan sekitar nya. Air mata ini menetes haru. Panggilan Ilaahi dalam dada bermuatan Tauhid: La ilaha illa Allah, Muhammad Rasulullah, seperti yang ter tulis pada jutaan bendera berwarna warni yang berkibar.

Dada ini semakin sesak, karena berharap di akhir hayat ku. Hanya kalimat itu dapat di ucapkan saat jasad ini akan kembali kepada Ilaahi Rabbi dan harus berpisah dengan dunia ragawi.

Ya. Ini adalah Riungan Akbar Abad ini. Konon mencapai di atas 10 Juta Manusia Lebih. Manusia2 yang datang dari Pelosok Negeri dan Luar Negeri dengan Ikhlas dan bangga. Meski ada kekuatan yang mencoba menghalangi dan mencibir.

Baca Juga :  Pelantikan Pergantian Antar Waktu Anggota MPR RI

Bahkan sejumlah media Nasional ogah meliput. Meski di Media2 Luar Negeri memberitakan dengan cermat. Sadar lah perkumpulan Jutaan Manusia di Monas 2 hari lalu itu, bukan peristiwa politik sehingga yang tidak sekubu tidak mau hadir dan tidak memberitakan. Itu adalah perhimpunan anak2 Bangsa untuk membangun sebuah Ukhuwah dan Pesan Perdamaian. Saya ikut Reuni 212.

Saya sepekat dengan Dr Djujoto Suntani, Presiden Komite Perdamain Dunia, The World Peace Committee untuk tetapkan tanggal 2 Desember 2018 sebagai Hari Ukhuwah Dunia. Dan saya mendukung itu.

Terlalu banyak yang mau di ceritakan saat hadir di Reuni 212 itu.
Tapi yang jelas; satu hal yang di tangkap dari Reuni 212 ini. Yaitu Bangkit People Power for More Indonesia Better.

Loading...

Baca Juga