DETIKPERISTIWA.ID – Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kabupaten Tangerang H. Apas, M.Pd. Menghimbau agar film ‘Jo Sahabat Sejati’ dapat dijadikan media Penguatan Pendidikan Karakter. Himbauan tersebut ditujukan kepada para Ketua K3S Kecamatan, Ketua Gugus dan seluruh Kepala Sekolah se Kabupaten Tangerang.
Anjuran tersebut disampaikan saat mendampingi para siswanya. Dari Sekolah Dasar (SD) Negeri Kutajaya 1, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Seusai menonton film Pendidikan Karakter yang berjudul ‘Jo Sahabat Sejati’ di bioskop CGV Grand Batavia, Rabu (14/12/2022).
Saat diminitai komentar oleh awak media terkait manfaat dari kegiatan tersebut. H. Apas menyampaikan, bahwa ada tiga hal yang memengaruhi perilaku dan tingkah laku manusia. Yaitu; Food, Fashion dan Film.
“Food, Fashion and Film. Tiga hal tersebut yang sangat mempengaruhi perilaku dan tingkah laku manusia,”. ungkap Apas.
Apas, yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SDN 1 Kutajaya tersebut menambahkan bahwa khususnya memgenai film, kita semua sudah tahu tentang pengaruhnya pada perilaku manusia terutama anak-anak.
“Khususnya mengenai Film, kita semua sudah pada tahu, tentang pengaruhnya pada perilaku manusia khususnya anak-anak,” papar Apas.
“Melalui film, anak bisa melihat, mendengar dan bahkan pada akhirnya para peserta didik bisa meniru, mencontoh perilaku yang ada dalam film tersebut,” tambah Apas.
Tentunya bukan film seperti film horor misalnya, yang saat ini lagi marak dipertontonkan ke masyarakat loo…, kelakar Apas.
“Film horor seperti itu dapat menciptakan generasi yang penakut dan pengecut,” seringai Apas.
Lebih lanjut H. Apas menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden RI Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
“Mempunyai pengertian sebagai Gerakan Pendidikan di bawah tanggungjawab Satuan Pendidikan. Untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olahraga, olah pikir dan olah rasa dengan pelibatan dan kerjasama antara satuan pendidikan dengan keluarga, masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Revolusi Mental,” jelas Apas.
