oleh

Format Indonesia Gelar Focus Group Diskusi Terkait Radikalisme dan Millenial

Jakarta, Detikperistiwa.id – Mahasiswa adalah calon penerus pemimpin Indonesia di masa depan. Oleh karenanya Forum Mahasiswa Untuk Nawacita Indonesia ( FORMAT-INDONESIA ) menggelar Focus Group Discussion yang bertajuk “Milenial Anti Radikalisme; Upaya Menangkal Krisis Identitas”di Caffe Kopikul, Jalan Cikini 5 No. 8, 22/9/2018.

Ketua Umum FORMAT INDONESIA, Asep Ubaidilah menerangkan pentingnya diskusi ini bagi generasi millenial Indonesia yang menurutnya kalangan yang rawan direkrut karena dalam proses pencarian identitas.

“Target perekrutan anggota kelompok radikal ataupun kaum ekstrimis acapkali berasal dari kelompok generasi muda yang masih dalam tahap pencarian jati diri,”Ujarnya dalam keterangan tertulis yang kami terima.

Sementara Ketua Pelaksana FGD ini, Muholadun menerangkan definisi Radikalisme dan beberapa penyebab ditinjau dari sisi sosiologis yang harus diketahui para mahasiswa agar tidak menjadi korban rekrutan kaum extremis.

“Dalam berbagai literatur disebutkan bahwa radikalisme adalah suatu paham yang menginginkan sebuah perubahan atau pembaruan dengan cara signifikan hingga ke titik paling akar (radix). Bahkan, untuk mencapainya melibatkan banyak cara hingga yang paling ekstreme, baik kekerasan dengan cara simbolik maupun fisik,”Terangnya

Baca Juga :  Kapolri : Momentum HUT RI Jadi Upaya Percepat Vaksinasi

“Secara sosiologis, setidaknya ada tiga gejala yang dapat ditenggarai dari faham radikalisme, yaitu, pertama, merespon terhadap kondisi sosial-politik maupun ekonomi yang sedang berlangsung dalam bentuk penolakan dan perlawanan.Terutama aspek ide dan kelembagaan yang dianggap bertentangan dengan keyakinannya,”jelasnya

Kedua, dari penolakan berlanjut kepada pemaksaan kehendak untuk mengubah keadaan secara mendasar ke arah tatanan lain yang sesuai dengan cara pandang dan ciri berfikir yang berafiliasi kepada nilai-nilai tertentu, misalnya ideologi lain selain daripada pancasila,”tambahnya

Ketiga, menguatkan sendi-sendi keyakinan tentang kebenaran ideologi yang diyakininya lebih unggul daripada yang lain (theology eksklusivitas),”Pungkasnya. (David).

Loading...

Baca Juga