Jakarta, detikperistiwa.id–Penertiban Bangunan dan Parkir liar di kolong rel kereta Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2018), sempat dihadang Ormas FBR dan nyaris bentrok dengan Petugas.
Petugas gabungan Kecamatan Sawah Besar dan PT KAI Daops I Jakarta mendapat hadangan puluhan orang yang mengatasnamakan Ormas Forum Betawi Rempug (FBR) dari Gardu 096.
Suasana sempat memanas saat anggota FBR menghentikan paksa alat berat yang akan meratakan pos jaga mereka.
Situasi baru mereda setelah Petugas Kecamatan dan PT. KAI menarik mundur alat berat.
Bang Maryadi selaku juru bicara FBR mengatakan ,” Kami (FBR) tidak menghalangi Pemprov DKI Jakarta dan PT. KAI untuk melakukan penertibkan bangunan dan parkir liar di kolong rel kereta Sawah Besar. Namun, Ormas FBR tidak terima jika Posko yang berdiri di perbatasan wilayah Jakarta Pusat dengan Jakarta Barat itu dirobohkan, karena masa beralasan keberadaan Posko justru membantu untuk menjaga keamanan dari aksi tawuran yang kerap terjadi di daerah setempat,” tegasnya.
“Adanya Posko justru membantu untuk menghidari tawuran yang sering terjadi antara Sawah Besar dengan Taman Sari,” tambah Bang Maryadi.
Pantauan Detikperistiwa.id, menanggapi protes keras dari Ormas, Kecamatan Sawah Besar memilih menarik mundur alat berat yang hendak merobohkan posko tersebut.
Pihak Kecamatan Sawah Besar memberi batas waktu dua hari kepada Ormas agar membongkar posko secara mandiri.
“Sebelum melakukan pembongkaran Kami sudah melakukan dialog dengan pihak Ormas FBR, mereka katanya akan membongkar sendiri,” ujar Camat Sawah Besar Martuah Sitorus.
Meskipun gagal membongkar Posko Ormas FBR, Petugas tetap melakukan penertibkan area Parkir liar di kolong rel kereta Sawah Besar, dan belasan unit mobil yang parkir sembarangan diderek oleh Petugas Dinas Perhubungan.
Rencananya lahan parkir liar di kolong rel kereta itu, akan dijadikan kawasan taman bermain dan ruang terbuka umum nantinya. (Dedy Mataheru)






